Selayaknya pasar kaget di depan kampus, sebut saja pasjum. Semua orang menjual pakaian mulai dari kaos-kaos, kemeja flannel, jaket jeans, sampai ke sendal crocs kw dan casing handphone. Semua ada. Dengan berbagai versi. Mulai dari yang sangat bagus……………sampai mungkin sampai yang paling lusuh. Tergantung.
Mungkin, selayaknya kemeja lusuh. Berada ditumpukkan paling dalam, tak terlihat, tertutup kemeja-kemeja manis berwarna jingga, pink dengan berbagai motif bunga sampai garis-garis horizontal. Semua menimpa si kemeja lusuh.
Ia tidak lusuh. Sebenernya hanya kurang menarik. Mungkin warnanya yang terlalu tua, atau bahannya yang tidak terlalu nyaman. Tapi bukan keinginnya memiliki bahan yang kurang menyerap dan berwarna coklat tua bercampur kuning, bukan keinginannya maupun kesalahannya. Bukan pula salah si penjahit. Bukan pula salah Tuhan. Itu lah dia, yang pernajhit buatkan, dan Tuhan berikan.
Bukan salahnya juga bila orang-orang hanya memilih kemeja flannel kotak-kota merah hitam dibanding ia-yang hanya-kemeja lusuh coklat tua bercampur kuning. Ketika orang tak tertarik padanya, bahkan tak memberikan kesempatan kepadanya untuk diambil atau bahkan melihatnya, ia juga tidak pernah mengharapkan itu.
Semua kemeja manis itu, semua orang pernah mencobanya, mengambilnya, menginginkannya, membicarakan betapa lucunya kemeja itu disaat kemeja coklat tua bercampur kuning ini hanya bergelantung lemas melihat orang-orang memandangi kemeja-kemeja yang lainnya.
Ia iri. Tentu saja. Tak bisa dipungkiri. Tak bisa dibohongi.
Bukan solusi menyuruhnya mengubah warna coklat tua bercampur kuning yang sudah melekat pada dirinya, atau mengubah bahan yang kurang menyerap ini dengan bahan yang lebih bagus. Tidak bisa, dan tidak mungkin.
Tidak salah bukan bila ia iri? Bila ia ingin menjadi sebuah kemeja yang lebih indah, yang lebih cerah, yang diletakkan di depan, bukan dibelakang, yang orang lihat terlebih dahulu, yang dijadikan orang pilihan bukan cadangan, yang tidak orang kasihani. Tidak salah. Iya, kau tidak.
Tetapi ia selalu mengingat satu hal. Mungkin Tuhan ingin menurunkan seorang pembeli, yang memang menyukai warna coklat tua bercampur kuning, yang memang tidak peduli apakah kau menyerap keringat atau tidak, tidak peduli dimanapun kau digantung ia tetap akan mencari, yang benar-benar menyukaimu, apa adanya, tanpa terpengaruh kemeja lain yang lebih indah.
Pembeli itu akan datang. Suatu hari nanti. Karena Tuhan telah berjanji kepada kemeja coklat tua bercampur kuning ini bahwa semua yang ada di dunia ini telah diberikan pasangannya satu sama lain. Tanpa terkecuali.
Kemeja coklat tua bercampur kuning yang indah.